Jumat, 12 November 2010

Mesir kuno di afrika


Mesir Kuno adalah suatu peradaban kuno di bagian timur laut Afrika. Peradaban ini terpusat sepanjang pertengahan hingga hilir Sungai Nil yang mencapai kejayaannya sekitar abad ke-2 SM, pada masa yang disebut sebagai periode Kerajaan Baru. Daerahnya mencakup wilayah Delta Nil di Utara, hingga Jebel Barkal di Katarak Keempat Nil. Pada beberapa zaman, peradaban Mesir meluas hingga bagian Selatan Levant, Gurun Timur, pesisir pantai Laut Merah, Semenanjung Sinai, serta Gurun Barat (terpusat pada beberapa oasis).

Peradaban Mesir Kuno berkembang selama kurang lebih tiga setengah abad. Dimulai dengan unifikasi awal kelompok-kelompok yang ada di Lembah Nil sekitar 3150 SM,[1] peradaban ini secara tradisional dianggap berakhir pada sekitar 31 SM, ketika Kekaisaran Romawi menaklukkan dan menjadikan wilayah Mesir Ptolemeus sebagai bagian provinsi Romawi.[2] Meskipun ini bukanlah pendudukan asing pertama terhadap Mesir, periode kekuasaan Romawi menimbulkan suatu perubahan politik dan agama secara bertahap di Lembah Nil, yang secara efektif menandai berakhirnya perkembangan peradaban independen Mesir.

Peradaban Mesir Kuno didasari atas kontrol keseimbangan yang baik antara sumber daya alam dan manusia, ditandai terutama oleh:

* irigasi teratur terhadap Lembah Nil;
* eksploitasi mineral dari lembah dan wilayah gurun di sekitarnya;
* perkembangan awal sistem tulisan dan literatur independen;
* organisasi proyek kolektif;
* perdagangan dengan wilayah Afrika timur dan tengah serta Mediterania timur; serta
* aktivitas militer yang menunjukkan karakteristik kuat hegemoni kerajaan dan dominasi wilayah terhadap kebudayaan tetangga pada beberapa periode berbeda.

Pengelolaan kegiatan-kegiatan ini dilakukan oleh elit sosial, politik, dan ekonomi yang mencapai konsensus sosial melalui sistem yang rumit didasari kepercayaan agama di bawah sosok penguasa setengah dewa, yang biasanya laki-laki, melalui suatu suksesi dinasti penguasa yang dikenal oleh dunia luas sebagai kepercayaan politeisme.[3][4]

Pencapaian-pencapaian peradaban Mesir Kuno antara lain teknik pembangunan monumen seperti piramida, kuil, dan obelisk; pengetahuan matematika; teknik pengobatan; sistem irigasi dan agrikultur; kapal pertama yang pernah diketahui;[5] teknologi faience dan kaca; seni dan arsitektur yang baru; sastra Mesir Kuno; dan traktat perdamaian pertama yang pernah diketahui.[6] Mesir telah meninggalkan warisan yang abadi. Seni dan arsitekturnya banyak ditiru, dan barang-barang antik buatan peradaban ini dibawa hingga ke ujung dunia. Reruntuhan-reruntuhan monumentalnya menjadi inspirasi bagi pengelana dan penulis selama berabad-abad

2 komentar:

ricky yuliam mengatakan...

keren bro...
iinfonya...
w lagi nyari nyari referensi tentang arsitekture mesir....
salam kenal yahh...
link balik yahh
link bro udah saya taru di blog saya..
blog saya
http://mollucasdesign.wordpress.com/

Goen'z Igoen Goenaone mengatakan...

terima kasih,artikelnya bermanfaat untuk menambah, melengkapi pengetahuan bagi saya.

Posting Komentar